Mempersoalkan keyakinan orang lain akhir-akhir ini di Indonesia semakin fenomenal. Bahkan dalam dua dasawarsa terakhir ini, fenomena tersebut semakin mengarah pada ekstrimisme. Bukti terakhir yang dapat ditunjukkan adalah peristiwa penyerangan terhadap sekelompok muslim penganut syi’ah Dua Belas Imam di wilayah sampang. Madura, pada akhir tahun 2011 dan pertengahan Agustus 2012, sepekan setelah Idul Fitri. Jika beda keyakinan adalah beda persoalannya, tentunya upaya memahami cabang Islam lain, selain Ahlusunnah, menjadi keniscayaan dan itu tidak bisa dengan kekerasan. Cara kekerasan seolah menunjukkan bahwa Islam tidak mengenal budaya dialog.
Atas alasan ini, Al-Huda menerbitkan lagi buku karya Prof. Nashir Makarim Shirazi, Akidah Kami : Tinjauan Singkat Teologi Syi’ah Dua Belas Imam. Dalam buku ini, penulis mengandalkan sejumlah kepercayaan dasar Islam mazhab Syi’ah Dua Belas Imam ( Syiah Imamiyah Itsna Asyariyah) semisal tauhid (Bab 1), kenabian (Bab II), al-Quran (Bab III), hari kebangkitan (IV), posisinya imamah (V) serta berbagai masalah (VI). Bab terakhir ini merupakan kumpulan jawaban atas tuduhan kepada syi’ah seperti menggabungkan salat, sujud diatas tanah, taqiyah dan lain-lain.
Ditulis dengan gaya paparan (eksposisi), buku ini cocok bagi siapapun, khususnya pemula, yang ingin mengetahui dan memahami akidah-akidah dasar muslim mazhab Syi’ah Dua Belas Imam. Selamat Berdialog !
Qom : Lembaga Kebudayaan dan Informasi Tebyan
، 2017
یادداشت :
منابع دیجیتالی :
کاربر گرامی :
از اینکه در حال حاضر مشاهده منابع بدلیل ایجاد تغییرات در زیرساخت کتابخانه موقتا در دسترس نمی باشد پوزش می طلبیم و از صبوری و شکیبایی همیشگی شما سپاسگزاریم.
http://dnl.tebyan.net/Tile.aspx?path=DL_BitStream/235015/2893405.pdf&PageID=1&ispdf=true&info=true