Apakah kita termasuk kebanyakan orang yang menganggap iman sebagai sesuatu yang tak dapat dinalarkan karena ia hanyalah kata lain dari “tidak masuk akal”?
Pernahkah menyadari bahwa sebagian besar kepercayaan kita adalah sesuatu yang dijejalkan, bukan pilihan?
Bukankah sebagian akidah kita adalah sesuatu yang ‘tidak direncanakan’ (baca: kecelakaan)?
Dalam buku yang diterjemakan ke dalam puluhan bahasa ini, penulis mendemostrasikan cara mendesain iman semesta sehingga tampak laksana piramida yang kokoh, indah dan megah.
Merancang piramida keyakinan sebagai tema buku ini,penjelasan yang disuguhkan penulis membuka wacana kita tentang arti sebuah keyakinan dengan melatih dan mengembangkan kemampuan akal…..
Berzikir itu penting, tapi berpikir lebih penting!